BAGAIMANA PERKEMBANGAN ZAMAN YANG MENGKIKIS BAHASA DAERAH
Oleh: Ahmat Nurul Fauzar*
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang sudah
modern, masyarakat mulai meninggalkan nilai-nilai luhur nenek moyang yang
disebut dengan kebudayaan. Nilai-nilai kearifan lokal kian terkikis seiring dengan
perkembangan zaman dan minimnya sosialisasi kebudayaan kepada generasi saat ini
yang cenderung mengalami gagap budaya. Pengenalan dan pelestarian budaya
merupakan hal penting yang harus terus diupayakan dengan berbagai cara. Salah satu yang dipandang dalam maslah ini
adalah mulai terkikisnya budaya bahasa daerah.
Perkembangan zaman
yang pekat telah membuat sebagian bahas a daerah di Indonesia telah mulai
hilang dengan perlahan-lahannya. Dengan sebagai contoh, kita bias lihat dalam data yang telah dihimpun dari penyurveian
terakhir didapat bahwa bahasa daerah yang masih digunakan di Indonesia tinggal
hanya beberapa persen saja. Ini merupakan berita yang sangat mencengangkan bagi
kita, terutama bagi generasi muda. Mengapa kita sebagai generasi muda dengan
mudahnya menghilangkan budaya bahasa daerah tersebut. Kita sebagai generasi
muda harapan bangsa harus optimis dalam menyingkapi hal ini, tetapi hal ini
bertolak belakang dengan keadaan sekarang.
Dalam istilah atau
filsafat Budaya Jawa dikenal kalimat ”Wong Jowo sing ora Njowoni” yang berarti
”Orang Jawa yang tidak Men-Jawai”, itulah makna yang bias kita simpulkan dalam
masalah yang berkaitan dengan ini. Dalam permasalahan ini perlu adanya solusi
yang dapat memecahkan problem yang ruwet, dengan kata lain dapat berupa
pembaharuan dalam bidang pendidikan, yang dapat menyelelesaikan problem ini,
salah satunya dengan diadakannya program
”One Day Javanese” yang baru tahun kemarin hingga sekarang yang telah
diselenggerakan di salah satu Sekolah Menengah di Surabaya. Hal ini juga
bertujuan untuk meningkatkan budaya bahasa kearifan local pada masyarakat zaman
sekarang, yang telah terkikis, terutama pada lini generasi muda.
*Mahasiswa S1 jurusan Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Malang tahun 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar