Rabu, 19 September 2012

BAGAIMANA PERKEMBANGAN ZAMAN YANG MENGKIKIS BAHASA DAERAH


BAGAIMANA PERKEMBANGAN  ZAMAN YANG MENGKIKIS BAHASA DAERAH 

Oleh: Ahmat Nurul Fauzar*
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang sudah modern, masyarakat mulai meninggalkan nilai-nilai luhur nenek moyang yang disebut dengan kebudayaan. Nilai-nilai kearifan lokal kian terkikis seiring dengan perkembangan zaman dan minimnya sosialisasi kebudayaan kepada generasi saat ini yang cenderung mengalami gagap budaya. Pengenalan dan pelestarian budaya merupakan hal penting yang harus terus diupayakan dengan berbagai cara. Salah satu yang dipandang dalam maslah ini adalah mulai terkikisnya budaya bahasa daerah.
Perkembangan zaman yang pekat telah membuat sebagian bahas a daerah di Indonesia telah mulai hilang dengan perlahan-lahannya. Dengan sebagai contoh, kita bias lihat  dalam data yang telah dihimpun dari penyurveian terakhir didapat bahwa bahasa daerah yang masih digunakan di Indonesia tinggal hanya beberapa persen saja. Ini merupakan berita yang sangat mencengangkan bagi kita, terutama bagi generasi muda. Mengapa kita sebagai generasi muda dengan mudahnya menghilangkan budaya bahasa daerah tersebut. Kita sebagai generasi muda harapan bangsa harus optimis dalam menyingkapi hal ini, tetapi hal ini bertolak belakang dengan keadaan sekarang.

Sabtu, 15 September 2012

RESENSI BUKU "LITHOSFER"

Penulis : Drs. Sutama

Tebal:  40 hal + iv

Buku dengan isi 40 dan iv (4) ini berisi tentang LITHOSFER, terdiri dari II(dua) BAB bahasan yang ditulis oleh penulis.buku ini berisi tentang gambaran umum tentang kondisi dan fenomena-fenomena di sekitar kita yang menyangkut unsur-unsur tanah.

Minggu, 09 September 2012

RANCANGAN “MIMPI” PENGEMBANGAN MEDIA, METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

            Suatu saat Saya bermimpi bahwa jika nanti saya ditakdirkan untuk menjadi seorang panutan bagi murid-murid didik atau pun anak didik saya adalah menjadi guru yang dapat mengajar muridnya dengan sepenuh hati, menjadikan mereka untuk menjadi seorang intelek-intelek yang berkualitas.

Bahwa saya ingin sekali jika nanti menjadi pendidik yang menggunakan metode terkesan simple, tapi sangat mudah sekali untuk masuk, diserap, dan tentu saja mudah diingat oleh anak-anak didik saya,  yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran visual teaching berbasis pembelajaran Konstruktivisme. Visual teaching tersebut tidak lain menggunakan sarana Microsoft power point yang telah di modifikasi oleh siswa sendiri menjadi point-point yang selanjutnya point-point tersebuat akan dijabarkan oleh siswa sendiri melalui cara diskusi dan jika perlu juga bisa menggunakan cara eksperimen dalam rangka memperdalam pengetahuan siswa tentang mata pelajaran yang akan dipelajari.

Rabu, 05 September 2012

RESENSI BUKU GEOGRAFI KOTA DAN DESA

Penulis : Drs. Daldjoeni
Penerbit: Alumni
Tebal: 272 hal + xvi
ISBN: 9794140740

Buku dengan tebal isi 272 halaman dan xvi (16) halaman lampiran awal, terbagi menjadi 14 bagian (bab). Di dalam buku ini terdapat bahasan umum mengenai kota dan desa berdasarkan perspektif sejarah, struktur, dan pertumbuhannya berserta contoh-contoh kasus yang terdapat di Indonesia maupun luar negeri.

Pada hakikatnya kota dan desa saling berinteraksi satu sama lainnya. Seperti yang terdapat dalam kalimat "Kota selalu mempunyai ikatan erat dengan wilayah yang mengelilinginya" (hal 76). Pada halaman 77 disebutkan contoh-contoh interaksi dan ikatan antara kota dan desa.

Implikasi dari interaksi dan ikatan tersebut ada yang bersifat negatif maupun positif. Salah satu implikasi negatif adalah urbanisasi. Urbanisasi sebenarnya menyangkut proses menjadi kawasan perkotaan, migrasi masuk kota, perubahan jiwa dari bertani ke yang lainnya; juga menyangkut perubahan dalam pola perilaku manusia (hal 95). Urbanisasi merupakan implikasi negatif dilihat dari sudut pandang desa, dimana desa akan mengalami ‘kematian’ perlahan karena penduduknya berpindah (tempat tinggal) ke kota atau berpindah (mata pencaharian) dari bertani ke non pertanian.

Minggu, 02 September 2012

POLA ATAU METODE UNTUK BELAJAR AKTIF BAGI SISWA

   Supaya siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran yang aktif, secara konkrit akan sangat dibantu pola atau metode yang digunakan.
   Metode-metode itu hendaknya:
· Memungkinkan siswa aktif. Dia menjadi partisipan dalam proses PAK.
· Kalau siswa menjadi partisipa, maka diandaikan dalam proses PAK ada interaksi antar siswa dab antara siswa dengan guru.
· Interaksi yang terjadi hendaknya terarah, sehingga diandaikan ada suatu proses berkesinambungan.
· Interaksi yang berkesinambungan ini bertujuan untuk menginteprestasikan dan mengaplikasikan ajaran iman dalam hidup nyata sehingga siswa semakin beriman.
    Pendekatan pola yang dipakai dapat dikatakan pendekatan atau pola interaksi (komunikasi) aktif untuk menginterprestasikan dan mengaplikasikan ajaran imannya dalam hidup nyata ( dalam Kurikulum PAK’84 disebut pendekatan atau pola “pergumulan”) Dapat pula disebut pola eksploratif atau inqury/ discovery method.